A. Konsep Paradigma
1. Perubahan – perubahan
revolusioner, teori-teori, dan paradigma ekuilibrium tersela
Selama periode ekuilibrium, sistem akan menjaga dan
melaksanakan pilihan dari struktur dalam mereka. Sistem akan membuat
penyesuaian-penyesuaian yang melindungi struktur dalam dari gangguan internal
dan eksternal, dan berbergerak secara perlahan mengikuti jalur yang telah
ditentukan dalam struktur dalam.
2. Teori
umum Kuhn tentang Revolusi ilmiah
Struktur adalah suatu jaringan kerangka kerja,
“pilihan –pilihan” yang terindipenden dari suatu konfigurasi dasar yang
menyusun unit-unit suatu sistem, dan aktivitas-aktivitas yang mempertahankan
baik konfigurasi maupun pertukaran sumber daya yang dimiliki oleh sistem dengan
lingkungannya. Struktur dalam pada sistem – sistem yang diciptakan manusia
sebagian besar bersifat implisit.
B. Macam – macam
Paradigma
Usulan-usulan di bawah ini di buat oleh terbitan
dari American Accounting Asociantion pada tahun 1997, yang
berjudul Statement of Theory Appectance, paradigma-paradigma
berikut ini di usulkan oleh terbitan tersebut:
1. Paradigma antropologis
2. Paradigma laba sebenarnya ( true-income
)/ model keputusan.
3. Paradigma keputusan( decision
usefulness )/model keputusan.
4. Paradigma kegunaan keputusan /pengambil
keputusan (decision
maker /prilaku pasar agregat (agregate market bahavior)
5. Paradigma kegunaan keputusan/pengambil
keputusan/pengguna induvidu.
6. Paradigma informasi/ekonomi
v
Paradigma Antropologis/Induktif
Bagi mereka yang menerapkan
paradigma antropologis/induktif, subyek permasalahan yang mendasar adalah :
1. Praktik-praktik akuntansi
yang sudah ada.
2. Sikap manajemen terhadap
praktik-praktik tersebut.
Para pendukung dari pandangan ini
menyatakan secara umum bahwa teknik-tekniknya dapat di peroleh berdasarkan ata
penggunaan mereka yang telah teruji atau bahwa manajemen memainkan suatu
peranan utama dalam menentukan teknik-teknik yang akan di implentasikan.
Konsekuensinya, tujuan penelitian
tujuan akuntansi yang di kaitakn dengan paradigma antropologis/induktif adalah
untuk memahami, menjelaskan dan meramalkan praktik-praktik akuntansi yang sudah
ada.
Empat teori dapat di pertimbangkan
sebagai bagian paradigma antropologis/induktif :
1. Ekonomi informasi
2. Model analitiss/keagenan
3. Perataanlaba/hipotesis manajemen
penghasilan
4. Teori positif dari akuntansi
Mereka yang menerapkan paradigma
antropologis/indiktif cenderung akan menerapkan salah satu dari tiga teknik di
bawah ini :
1. Teknik-teknik yang di gunakan dalam
penelitian perataan laba
2. Teknik-teknik yang di gunakan dalam
penelitian manajemen penghasilan
3. Teknik-teknik yang di gunakan dalam
penelitian teori positif
v
Paradigma laba sebenarnya/deduktif
Bagi mereka yag menerapkan paradigma
laba sebenarnya/deduktif, subyek permaasalahan yang mendasar adalah :
1. Penyusunan suatu
teori akuntansi berdasarkan pada pemikiran yagn logis dan normatif
dan ketegasan konseptual.
2. Suatu konsep laba yang ideal pada metode
lain sealain metode biaya historis.
ManNeal menyatakan suatu konsep laba
ideal adalah seabagai berikut : Terdapat suatu definisi yang
tepat dari laba dalam artian akuntansi “laba”
adalah suatupeningkatan kaekayaan bersih
Alexandar yagn juga mengemukakan mengenai
suatu konsep laba ideal :
Kita juga harus mengemukakan apakah
laba ekonomi adalah suatu hal yang ideal, di man alaba akuntansi hanya memiliki
perbedaan sampai sejauh tingkatan bahwa ideal adalah suatu hal yang secara
pratik tidak akan dapat terpenuhi, atau apakah laba ekonomi adalah suatu
hal yang pantas bahkan tidak akan dapat di ukur dengan pasti.
Teori yang munculdar paradigma laba
sebenarnaya/deduktif menyajikan alternatf-alternatifbag sistem akuntansi biaya
historis. Secara umum ada lima teori yagn dapat di identifikasikan :
1. Akuntansi tingkat harga yagn
telah di sesuaikan (atau daya beli saat ini)
2. Akuntansi biaya penggantian.
3. Akuntansi nilai pembatasan.
4. Akuntansi kontemporer(nilai
bersih yang dapat di realisasikan)secara kontinu.
5. Akuntansi nilai sekarang.
Masing-masing teori di atas
menyajikan metode-metode alternatif darri penilaian aktiva dan penentuan laba
yang di duga dapat mengatasi kelemahan-kelemahan dari sistem akuntansi biaya
historis.
Bagi mereka yang menerima paradigma
laba sebenarnya/deduktif umumya menerapkan pemikiran analitis untuk membenarkan
penyusunan dari suatu teori akuntansi atau untuk mengungkapkan mengenai
keunggulan-keunggulan dari model penilaian aktiva/penentuan laba tertentu
selain dari akuntansi biaya historis.para pendukung dari paradigma ini umunya
melaanjutkan dai tujuan dan postulat-postulat mengenai lingkungan hingga ke
metode yang spesifik.
v
Paradigma kegunaan keputusan/model
keputusan
Chambers tidak mengejar pandangan
mengenai paradigma kegunaan/model keputusan (decision-model)ini. Ia
lebih memilih untuk mendasarkan suatu teori akuntansi berdasarkan atas kegunaan
dari” setara kas lancar” daripada para model-model keputusan dar
kelompok-kelompok pengguna tertentu. Demikian pula, May menawarkan suatu daftar
kegunaa dari akun-akun keuangan tanpa secara eksplisit menerapkan pendekatan
model keputusan di dalam formulasi darri suatu teori akuntansi.[1] Menurut May, akun keungan di gunakan
sebagai :
1. Laporan mengenai
kepengurusan.
2. Suatu basis bagi kebijakan
fisikal.
3. Suatu kriteria mengenai
legalitas dari deviden.
4. Suatu pedoman untuk
menyadarkan aktivitas dividen.
5. Suatu basis bagi pemberian
kredit.
6. Informasi bagi calon-calon
investor prospektif.
7. Suatu pedoman mengenai nilai
dari investasi yagn telah di hasilkan.
8. Bantuan dari suvervisi
pemerintah.
9. Suatu basis untuk regulasi
tingkat harga.
Suatu sistem akuntansi hendaknya di
rancang untuk memberikan informasi yang relavan terhadap model-model
pengambilan keputusan yang rasional. Sistem akuntansi tidak dapat memberikan
semua informasi yang di inginkan oleh semua pengambil keputusan dan oleh
karenanya kita harus memutuskan untuk mengeluarkan beberapa jenis informasi dan
memasukkan jenis-jenis informasi yang lainnya.
Membatasi model-model pengambilan
keputusan ke model-model yanng rasional memungkinkan adanya pengecualian
sekumpulan data berdasarkan atas tingkah laku dari pengambil keputusan. Ia
memungkinkan kita untuk berrkonsentrasi padda hal-hal yang telh terbukti
efektif dalam mencapai sasaran para pengambil keputusan.
Bagi mereka yagn menerapkan model
kegunaan keputusan/model keputusan. Subyek permasalahan yang mendasar adalah
kegunaan dari informasi akuntansi bagi model keputusan. Informasi
yang relavan bagi suatu model keputusan atau kriteria akan di tentukan dan
selanjutnya di implementasikan dengan memilih alternatif akuntansi
terrbaik. Kegunaan dari suatu model keputusan di samakan dengan relevansi
terhadap suatu model keputusa.
Dua jenis teori dapat dimasukkan
kedalam paradigma kegunaa keputusan/model keputusan. Jenis teori pertama
berkaitan dengan perbedaan jenis-jenis model keputusan yang di kaitkan dengan
pengambilan keputudan bisnis ( pemograman linier, penganggaran modal, sewa
versus beli, buat versus beli dan seterusnya). Jenis teori yang kedua
berhubungan dengan peristiwa-peristiwa ekonomi yang berbeda yang dapat
mempengaruhi kelangsunga usaha(kebangkrutan, pengambil alihan, pengganbungan
usaha, perringkat obligasi dan seterusnya).
Mereka yang menerima paradigma
kegunaan model/model keputusan cenderrung untuk berganttung pada teknik-teknik empiris
untuk menentukan kemampuan peramalan dari item-item informasi
yang telah di pilih. Pendekatan umumnya adalah menggunakan analisis untuk
diskriminan untuk mengklasifikasikan menjadi satu dari beberapa
pengalompokan apriori, tergantung pada masing-masing karakteristik
keungann individu.
v
Paradigma kegunaan
keputusan/pengambil keputusan /prilaku pasar agregat.
Bagi mereka yang menerapkan
paradigma kegunaan keputusan/pengambil keputusan/prilaku pasar agregat, subyek
permasalahn yang mendasar adalah respons pasar agregat terhaddap
variabel-variabel akuntansi. Secara umum kegunaan keputusan dari
variabel-variabel akuntansi dapat di peroleh dari prilaku pasar agregat atau
yang di sajikan oleh Gonedes dan Dopuch bahwa hanya dampak-dampak dari prosedur
atau spekulasi akuntansi alternatif yamg dapat dinilai dari prilaku pasarr
agregat. Meonedes dan Dopuch pemilihan sistem informasi akuntansi akan di
tentun oleh prilaku pasar agregat.
Hubungan antara prilaju pasarr
agregatdanvariabeel akuntansi di dasarkan pada teori mengenai efesiensi pasarr
modal. Menurut teori ini, pasar untuk surat berhargaakan di anggap tidak
efisien di mana (1)harga pasar “sepenuhnya mencermink informasi” seluruh
informasi yang terseedia untuk publik dan sebagai implikasinya(2) harga pasar
adalah tidak biasa dan dapat dengan segera merespons informasi baru. Teori ini
memiliki artian bahwa secara rata-rata, pengembalian yang abromal (kelebihan
pengembalian darri ekuiblirium pengambilan yang di harapkan) yang di porroleh
karena menerrapkan seperangkat informasi yang ada dan bersama-sama denagn skela
perdagangan mana pun adalah nol. Perubahan perangkat informasi ini akan secara
otomatis menghasilkan ekuiblirium baru. Bahkan teori ini
mengonfirmasikan parradigma prilaku pasar yang meliputi :
1. Model pasar efisien.
2. Hipotesis pasarr efisien.
3. Model penetapan harga aktiva
modal.
4. Teori penetapan harga
arbitrase.
5. Teori ekuilibrium mengenai
penetapan harga opsi.
Mereka yang menerima paradigma
pasarr bergantung pada metode-metode berrikut ini:
1. Model pasar.
2. Model estimasi beta.
3. Metodologi studi peristiwa.
4. Model penilaian daro Ohslon
5. Model evaluasi neraca
tingkat harga.
6. Model muatan informasi dari
laba
7. Model mengenai hubungan
antara laba dan pengambilan.
v
Paradigma kegunaan
keputusan/pengambil keputusan/pengguna individu
Hasil karya dari William Bruns dapat
di anggap seebagai contoh pertama dari paradigma peangambil keputusan/pengambil
keputusan/pengguna individu.[3] Bruns mengusulkan hipotesis yang
menghubungkan penggunaan informasi akuntansi dan relevansi dari informasi
akuntansi terhadap konsepsipengambil keputusan tentang akuntansi, dan informasi
lain yang tersedia terhadap dampak informasiakuntansipada berbagai keputusan.
Hipotesis-hipotesis ini juga di kembangkan dalam suatu model yang
mengidentifikasi dan menghubungkan faktor-faktor yang mungkin menentukan kapan
keputusan akan di studi mengenai bagaimana fungsi-fungsi dalam laporan
akuntansi mempengaruhi perilaku dari para akuntan dan nonakuntan.
Bagi mereka yang menerapkan
paradigma kegunaan keputusan/pengambil keputusan/pengguna individu, subyek
permasalahan yang mendasar adalah respons dari pengguna individu terrhadap
variabel-variabel akuntansi. Para penyokong paradigma ini berpendapat bahwa,
secara umum kegunaan keputusan darri variabel akuntansi dapat di dapatkan dari
prilaku manusia. Dengan kata lain, akuntansi di pandang sebagai suatu proses
prilaku. Tujuan penelitian akuntansi keperilakuan adalah untuk memahami,
menjelaskan, meramalkan prilaku manusia dalam konteks akuntansi. Paradigma ini
menjaddi perhatian dari para pengguna internal akuntansi, prosedur dan
menyokong informasi, serta masyarakat umum dan perwakilannya.
Kebanyakan penelitian yang
berrkaitan dengan paradigma kegunaan keputusan/pengambil keputusan/pengguna
individu telah di laksanakan keuntungan dari formasi yang eksplisit dari suattu
teori. Umumnya, sebagai alternatif dari mengmbangkan teori-teori akuntansi
keprilakuan yang tepat adalah meminjam darri disiplin ilmu yang lain.
Sebahagian besar teor-teori yang di pinjam menjelaskan dan meramalkan prilaku
manusia dalam konteks akuntansi dengan cukup memandai. Teori-teori yang di
pinjam ini meliputi :
1. Relavisme
kognitif dalam akuntansi
2. Relavisme
kultural dalam akuntansi
3. Dampak
kprilakuan dari informasi akuntansi
4. Relavisme
linguistik dalam akuntansi
5. Hipotesis
fungsional dan fiksasi data
6. Hipotesis
induksi informasi
7. Hipotesis
organisasional dan kelonggaran penganggaran
8. Pendekatan
kontinjensi terhadap perancangan sistem akuntansi
9. Penganggaran
partisipatif dan kinerja
10. Model-model pemrosesan informasi manusia yang mencakup
:
a) Model lensa
b) Model pertimbangan probabilistik
c) Model prilaku prakeputusan
d) Pendekatan gaya kognitif
Mereka yang menerima paradigma ini
cenderung untuk menggunakan seluruh metode yang di dukung oleh teknik-teknik
observasi, wawancara, dan kuesioner, sert percobaan adalah metode yang di
sukai. Hal ini merupakam titik awal yang baik untuk validasi lebih lanjut.
v
Paradigma informasi/ekonomi
Contoh dari paradigma
informasi/ekonomi yagn di ucapkan oleh Crandall, Feltham, serta Feltham dan
Demski. Dalam makalah pendahulunya, Feltham mengusulkan suatu kerangka kerja
untuk menentukan nilai dari suatu perubahan dalam keputusan informasi
(pengambil keputusan). Kerangka kerja ini bergantung pada masing-masing
komponen yang di butuhkan untuk menghitung pengembalian(atau manfaat) yang di
harapkan oleh suatu sistem informasi tertentu. Komponen-komponen terrsebut
adalah:
1. Seperangkat tindakan-tindakan yang
mungkin di alakukan pada tiap-tiap priode dalam suatu rentang waktu.
2. Fungsi pengembalian atas
peristiwa-peristiwa yang terjadi pada priode berlangsung.
3. Hubungan probabilistik antara
peristiwa-perristiwa masa lalu dan masa datang.
4. Periwtiwa dan sinyal-sinyal dalam sistem
informasi, terrmasuk sinyal-sinyal dari masa lalu dan masa datang.
5. Seperangkat aturan-aturan kepututsan
sebagai fungsi dari sinyal-sinyal.
Crandall menilai kegunaan dari
paradigma informasi/ekonomi terhadap perkembangan masa datang dari teori
akuntansi dan menawarkan pandekatan “ekonomi informasi terapan” sebagai suatu
terapan mainstremteori akuntansi yang baru. Sederhananya,
pendekatan ini terdiri atas pengakuan secara eksplisit setiap komponendari
model informasi/ekonomi dan memperluas ruang lingkup dari rancangan akuntansi
untuk mencangkup selirih komponene-komponen ini.
Bagi mereka yang yang mengadaptasi
paradigma informasi/ekonomi, subyek permasalahan yang mendasar adalah :
a. Informasi adalah suaut komoditas ekonomi
b. Perrolehan informasi adalah serupa
dengan masalah mengenai pilihan ekonomi.
Nilai dari informasi di lihat dari
segi kriteria biaya manfaat dalam struktur formal dari teori keputusan dsn
teori ekonmi. Hal ini di jelaskan sebagai berikut :
Masalah yang di perdebatkan
sehubungan dengan akuntansi akrual bergantung pada dasar-dasar pemikiran bahwa
(1) laba yang di laporkan menurut akuntansu akrual melebihkan lebih banyak
informasi dari pada yang akan di berikan oleh sistem akuntansi
berorientasi arus kas yang kurang begitu ambisius,(2) akuntansi akrual adalah
cara yang paling efisien untuk menyampaikan tambahan informasi ini, dan juga
sebagai akibat yang wajar, (3) nilaidari tambahan sistem informasi seperti itu
melebihi biayanya
Wynn's new $25M new $25M resort casino opens in Las Vegas
BalasHapusWynn Resorts has invested $25 충청남도 출장마사지 million into a new, $25 million casino in Las Vegas. The 진주 출장마사지 Wynn's 영주 출장샵 brand new $25 창원 출장샵 million casino, located on 전라남도 출장샵